TANJUNGPINANG – Kepri merupakan Indonesia mini karena didiami berbagai suku, agama dan ras. Meski demikian, warga Kepri terus membangun sikap toleransi dan dan saling berbaur. Itu juga yang membuat sikap toleransi Kepri makin membumi. Gubernur H Nurdin Basirun mengatakan keberagaman yang ada di Kepri adalah berkah dan memperekat masyarakat Kepulauan Riau. Sejak dahulu, masyarakat Kepri sangat terbuka dan menjunjung tinggi toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
”Toleransi dan saling membaur merupakan sikap yang tumbuh subur di masyarakat Kepri. Itu harus terus kita perkuat dan jangan mau terpecah belah oleh kepentingan kelompok yang ini mengacaukan negeri ini,” kata Nurdin di sela-sela kunjungannya pada hari terakhir Pasar Malam Imlek di Tanjungpinang, Rabu (14/2) malam.
Menurut Nurdin, saat perayaan seperti Imlek ini, masyarakat di Kepri juga tampak saling membaur. Bahkan saling berkunjung ke teman dan rekan yang merayakannya.
Saat ke pasar malam Imlek, Nurdin melihat pembauran itu semakin baik. Saling sapa antara masyarakat seperti sudah lama tidak bertemu. Nurdin menyampaikan bahwa pihaknya berharap sikap toleransi masyarakat Kepri antara sesama terus membumi. Tidak mudah terpancing isu-isu yang ingin menceraiberaikan masyarakat Kepri.
Nurdin pun ikut menyapa para pedagang yang memanfaatkan malam terakhir pasar Imlek itu. Nurdin juga berbelanja CD lagu lagu berbahasa Mandarin. Setelah dibeli, CD tersebut diberikan kepada masyarakat Tionghoa yang berkunjung.
Nurdin terlihat senang dapat membaur dengan sejumlah masyarakat Tionghoa yang berada di seputaran pasar malam tersebut. Tak hanya masyarakat Tionghoa, sejumlah masyarakat Tanjungpinang juga memanfaatkan pasar malam itu itu berbelanja dan “berwisata”.
Pada kesempatan itu, Nurdin mengucapkan selamat menyambut tahun baru Imlek kepada masyarakat Tionghoa di Kepri. Kepada yang mudik, ke berbagai pulau di Kepri, Nurdin mengingatkan untuk berhati-hati dan jangan memaksa jika kapal penuh.
0 komentar Twitter 0 Facebook
Posting Komentar